LPI Kebonsari Malang yang membawahi TK Muslimat NU 17 Nur Rohmat, MI Islamiyah dan SMP Al-Hidayah menerapkan program bertajuk KBM – GO! (Kegiatan Belajar Mengajar Gawe Online) untuk siswa-siswanya. KBM-GO! ini adalah platform kegiatan di masa pandemic Covid-19 yang digunakan demi keamanan dan kesehatan. Sehingga mengharuskan peserta didik untuk belajar di rumah tanpa pergi ke sekolah karena masih rentan terhadap penyebaran virus.
Melalui KBM-GO! ini LPI Kebonsari menggabungkan dua prinsip dalam pembelajarannya, yakni Hi-Tech dan Hi-Touch. KBM-GO! dirancang semudah mungkin operasionalnya untuk siswa dengan menggunakan platform YouTube, WhatsApp, Google Form dan Google Sheet yang bisa melaporkan kinerja secara realtime. Tak hanya Hi-Tech, namun juga Hi-Touch yang tetap bisa membangun kedekatan antara guru dan siswa.
“Yaitu dengan video pembelajaran yang diisi oleh guru-gurunya sendiri, menampilkan visual gurunya layaknya anak-anak sedang belajar di saat tatap muka. Kemudian setiap satu minggu sekali ada program khusus video call WhatsApp tiap-tiap siswa oleh guru-gurunya untuk memberi motivasi, memberi semangat dan juga mendengarkan keluhan keluhan dari siswanya. Layaknya yang dilakukan oleh guru-guru di saat tatap muka. Setiap hari guru-guru juga memberi motivasi untuk belajar daring melalui pesan WA ke WA grup kelas,” jelas Kepala Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Kebonsari Aldino Sibghotulloh Mafa, kepada New Malang Pos.
Program KBM-GO! telah berjalan sejak 20 Juli lalu diawali dengan beberapa kali workshop dan sosialisasi untuk guru dan wali murid. Meski program ini berjalan secara online, namun bila siswa menemui kendala teknis maka dipersilahkan untuk datang bersama dengan wali murid ke sekolah untuk konsultasi.
“Kendala pasti ada yaitu SDM guru dan wali murid. Tapi Alhamdulillah, sebelum meluncurkan KBM GO! para guru sudah melakukan workshop untuk pemantapan dan pembuatan video. Juga dilakukan sosialisasi kepada wali murid dengan tatap muka pada tanggal 13 sampai 18 Juli yang lalu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika ada kendala secara teknis, maka wali murid diperbolehkan ke sekolah untuk diajarkan oleh guru-guru sampai bisa mengoperasikannya,” jelasnya
Aldino juga menjelaskan, karena masa pandemi juga telah berdampak pada efektifitas pembelajaran, maka dengan program KBM-GO! ini akan langsung mengejar target belajar yang telah ditentukan diawal tahun pelajaran. Sehingga siswa akan menerima pelajaran sesuai dengan kurikulum.
“Kami optimis dan terus improvisasi bahwa sistem kami berjalan dengan baik dan bisa diterima oleh peserta didik,” harap Aldino.
Aldino pun berharap dengan berjalannya program KBM-GO! ini bisa berdampak positif kepada masyarakat secara umum, khususnya bagi siswa-siswi di bawah naungan LPI Kebonsari. LPI Kebonsari bahkan membuka diri bila ada lembaga lain yang ingin mempelajari KBM-GO!.
“Harapannya produk KBM GO! ini bisa menjadi solusi di saat pandemic. Wabil-khusus untuk siswa-siswi lembaga pendidikan kami dan jika ada siswa dari sekolah lain ingin belajar lebih dengan melihat video pembelajaran yang kami suguhkan juga diperbolehkan karena materi-materinya sama baik. Mulai tingkatan TK, MI dan SMP,” pungkas Aldino.