DIMENSI MULTILINGUAL FORMAT 1200 PIXEL X 1200 PIXEL
DIMENSI BARISAN NEGARAWAN FORMAT 1200 PIXEL X 1200 PIXEL
DIMENSI SAINTIS FORMAT 1200 PIXEL X 1200 PIXEL
DIMENSI QUR_ANI & AGAMIS FORMAT 1200 PIXEL X 1200 PIXEL
DIMENSI PRESTASI FORMAT 1200 PIXEL X 1200 PIXEL
previous arrow
next arrow

PAMERAN HAJI DAN KISWAH PENUH CINTA SEKOLAH SUKMA 2021

by | Jun 23, 2021 | Berita | 0 comments

TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri pergelaran pameran haji dan kiswah yang digelar YLPIK Kota Malang di halaman Sekolah Unggulan Kebonsari Malang (Sekolah Sukma) Jalan Supriyadi Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021).

Sutiaji mengatakan bahwa kegiatan pameran haji ini bisa menjadi momentum untuk mengobati kerinduan masyarakat muslim kepada Baitullah atau Kabah.

Apalagi, Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu kepastian dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji pada 2021. Salah satu tujuan kegiatan ini digelar yakni untuk mengobati rasa rindu calon jemaah haji yang tertunda berangkat karena pandemi Covid-19.

Orang nomor satu di Pemkot Malang itu menegaskan, mendukung kegiatan positif apalagi dilakukan di Bulan Suci Ramadan ini. Kegiatan pameran juga sekaligus edukasi kepada masyarakat tentang manasik haji.

Kegiatan ini digelar oleh Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Kebonsari (YLPIK) Kota Malang. Pameran berlangsung selama dua hari yakni Sabtu – Minggu (24-25/4/2021) di halaman Sekolah Unggulan Kebonsari Malang (Sukma), Jalan Supriyadi Kota Malang.

Pembukaan pameran oleh KH. Marzuki Mustamar ( Ketua PWNU Jawa Timur )

Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Kebonsari (YLPIK), Gus Aldino Mafa, mengatakan bahwa pameran tidak hanya menunjukkan barang langka tapi juga sekaligus pembelajaran manasik haji.

“Ini acara edukasi ya buat masyarakat tapi kita konsep seperti pameran. Masa pandemi ini kan haji dan umroh ditutup, jadi kami ingin mengajak para calon jemaah haji dan umroh untuk sejenak mengobati kerinduannya di sini” tuturnya.

Dalam pameran ini, edukasi diberikan kepada masyarakat dengan cara menunjukkan kiswah (kain penutup Ka’bah). Pengunjung akan diantarkan dan mendapatkan penjelasan dari pengarah atau guide.

“Ini bagus untuk mengobati kerinduan kita kepada Baitullah,” kata Sutiaji dalam sambutannya.

Dalam pameran ini, edukasi diberikan kepada masyarakat dengan cara menunjukkan kiswah (kain penutup Ka’bah). Pengunjung akan diantarkan dan mendapatkan penjelasan dari pengarah atau guide.

Pengarahan tentang prosesi haji

Pengarahan oleh Guide tentang kiswah ka’bah

Guide ini terdiri dari para dewan pengajar di yayasan setempat. Pengunjung akan melewati tiga tahap pameran. Pertama yakni proses manasik haji. Di sini pengunjung dikenalkan tentang proses haji hingga selesai.

Tahap kedua pengunjung di bawah ke daerah kiswah. Di tahap kedua ini, terdapat tujuh kiswah. Termasuk kiswah babussalam atau kain penutup Ka’bah bagian pintu.

Foto di depan Kiswah Babussalam Pintu ka’bah dan Hizam ( kiswah berupa sabuk diatas ka’bah )

kiswah babtutaubah ( tirai yang berada didalam ka’bah ) berumur 195 tahun, dibuat pada saat dinasti utsmani

Tahap ketiga pengunjung akan melihat kiswah hujrotunnabi. Kiswah ini bewarna hijau dengan berbagai ukuran dan berbagai tahun dalam pembuatannya.

Pengunjung sedang menunjuk Kiswah Hujrotunnaby ( Tirai yang menutupi ruangan Makam Kanjeng Nabi Muhammad SAW )

“Total kami hadirkan 17 koleksi langsung dari Arab Saudi yang dikoleksi oleh seseorang di Jawa Timur. Kami kerjasama dan mendatangkan barang-barangnya ke sini,” ujar Gus Aldino.

Dalam acara pembukaan pameran haji dan kiswah ini dihadiri Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah, perwakilan DPRD Kota Malang dan Kasi Haji Kemenag Kota Malang. (*)