SUKMA PEDULI

by | Dec 14, 2021 | Berita | 0 comments

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam program Sukma Peduli, Sekolah Unggulan Kebonsari Malang (Sekolah Sukma) Jalan Supriyadi Kota Malang, Jawa Timur, turut membantu penanganan bencana banjir yang menimpa warga Kota Malang.

Sekolah Sukma (TK Nur Rohmat, MI Islamiyah dan SMP Al Hidayah) mengimplementasikan salah satu Pembelajaran Pendidikan Karakter 8 Cinta yaitu cinta akan sesama, telah menghimpun donasi dari wali murid, siswa siswi sekolah SUKMA serta warga sekitar untuk membantu pemulihan pasca musibah banjir bandang terutama di daerah Kota Malang.

“Bantuan kami konsentrasikan di daerah Kelurahan Penanggungan (Betek) Kota Malang. Donasi yang terkumpul berupa uang yang kita belanjakan untuk peralatan sekolah dan berbagai kebutuhan pokok yang dikumpulkan selama 1 minggu pelaksanaan donasi,” kata Direktur 1 LPI Kebonsari Aldino Sibghotulloh Mafa.

Selain dalam bentuk barang, pihaknya juga memberikan trauma healing untuk warga sekitar khususnya anak-anak keluarga korban banjir. Mereka juga melakukan istighosah dan memberikan hiburan dongeng.

“Sebagai pendidik, kami merasakan betapa sedihnya musibah yang menimpa mereka yang kehilangan harta benda dan mungkin juga keceriaan selama ini. Kami yakin semua pasti ada hikmahnya,” ungkapnya.

Selain berupa barang dan kegiatan trauma healing, pihaknya juga menyalurkan berupa dana untuk membantu pembangunan posyandu yang sebagian bangunannya rusak diterjang banjir bandang beberapa waktu yang lalu.

“Setelah melihat kondisi sekitar dan masyarakat yang vibes-nya luar biasa dalam kegiatan ini, kami optimis bahwa masyarakat di kawasan ini bisa kembali dalam keadaan sedia kala bahkan lebih baik karena meraka telah belajar dari pengalaman dan musibah,” jelasnya.

Penyerahan bantuan ini berlangsung pada Kamis (18/11/2021) lalu di Masjid El Laduni jl. M.Panjaitan Gang 8 B, Penanggungan,  kota malang, dan diterima oleh tim posko bencana yang diwakili oleh ketua RT setempat.

Aldino menyampaikan bencana ini menjadi momentum untuk bermuhasabah diri bahwa banyak yang harus dibenahi bersama, kesadaran dan gerakan nyata akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan.

“Deforestasi di kawasan Gunung Arjuno dan alih fungsi di lereng kawasan tersebut telah menjadikan faktor utama selain faktor rusaknya daerah tangkapan dan resapan air di wilayah hulu,” tegasnya.

Menurutnya, cinta alam sekitar merupakan tanggungjawab semua manusia selaku penghuni bumi yang sama-sama menikmati hirupan udara untuk bertahan hidup.

“Sekecil apapun aktivitas kita wajib mengarusutamakan pentingnya menjaga alam sekitar baik untuk kehidupan saat ini maupun kita wariskan kepada anak cucu kelak. Jangan sampai mereka merasakan kekecewaan atas perbuatan yang kita lakukan saat ini, yaitu pembiaran,” tuturnya mewakili Sekolah Sukma Kota Malang. (*)

sumber :

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/382867/sekolah-sukma-kota-malang-bantu-pemulihan-korban-bencana-banjir