Profil

by | Sep 23, 2020

SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KEBONSARI MALANG

Oleh : H. Ahmad Shiddiq Data

( Saksi sejarah Yayasan )

  1. SEJARAH TANAH YAYASAN

Asal muasal tanah madrasah itu adalah dari aset milik PG. Kebonagung Kabupaten Malang pada zaman Belanda. Pada zaman Jepang digunakan untuk lapangan olahraga, dan latihan para pemuda pribumi untuk menghadapi perang pada zaman Jepang. Sekitar tahun 1960 dilelang untuk masyarakat yang membutuhkan.

Orang-orang yang berjasa berjuang mendapatkan bagian tanah,  untuk pendidikan antara lain:

  • Bpk. M. Kabul Alm. ( penyokong dana untuk lelang tanah tahun 1960 )
  • Bpk. H. Mansur Nur Alm.
  • Bpk. Imam Syafi’i Alm.
  • Bpk Muhammad Kabul Alm.
  • Bpk. H. Shoheh Rowi Alm.
  • Bpk. Muhammad Ridwan Edi Alm.
  • Bpk. Imam Machfudz Alm.
  • Ibu Nyai Rochmah Nur Almh.
  • Bpk Imam Ghozali Alm.
  • H. Sulchan Hanafi Alm.

Alhamdulillah tokoh-tokoh tersebut berhasil mendapatkan sebagian tanah yang luasnya kurang lebih 2000 m2. Terletak paling …. kantor desa Kebonsari Malang seperti denah di bawah ini:

Jl. Kampung

Hak Milik Madrasah
Milik Balai Desa
Hak Bagi Masyarakat Kebonsari

Jl. Satsuitubun

  1. PENDIRI MADRASAH IBTIDAIYAH KEBONSARI MALANG

Adapun tokoh-tokoh masyarakat yang berjasa mendirikan pendidikan di lingkungan Kebonsari pada waktu itu diantaranya:

  • Bpk. H. Mansur Nur Alm.
  • Bpk. Imam Syafi’i Alm.
  • Bpk. Imam Mahfudz Alm.
  • Ibu Nyai Rochmah Nur Almh.
  • Di dukung oleh Ibu-ibu Muslimat (pada waktu itu)

Alhamdulillah atas kegigihan para tokoh tersebut dan pertolongan Allah Swt. berdirilah pendidikan di lingkungan Kebunsari Malang dengan cara suwadaya atau gotong royong masyarakat, seperti bahan bangunan dan lain sebagainnya.

Sistem pembelajaran dimulai pada pagi hari untuk siswa-siswi Mi Islamiyah dan disore hari digunakan untuk pendidikan diniyah. Kepala MI saat itu diantara lain:

  • Bpk. Abu Hasan Ro’is Alm.
  • Ibu Muchlishoh Hanafi Almh.
  • Bpk. Ustadz Mualfan Hasyim Alm.
  • Ibu Maimunah Alfan Almh.

Bapak Ustadz Mualfan Hasyim beserta keluarga menempati gedung sebelah utara, sebagai tempat tinggal. Selama 3-4 tahun. Karna suatu hal Bapak Ustadz Mualfan Hasyim beserta keluarga diboyong oleh Bapak Djumali (Pengusaha Konipon) ke desa Kebonagung Kab. Malang Gang 3 atau Gang Masjid yang sekarang dikenal Gang Kauman.

Perjalanan pembelajaran di MI Islamiyah saat itu tidak stabil, untuk nafkah guru hanya mengharapkan pembayaran dari murid dan bantuan dari Ibu-ibu Muslimat NU Kebunsari.

3. SAUDAGAR BESAR HADIR DI KEBONSARI

Saudagar besar tersebut adalah peternak sapi yang bernama Bapak KASMURI dari Kudus Jawa Tegah. Tinggal beberapa saat di Kebunsari beliau menunaikan ibadah haji. Yang semula bernama Kasmuri kemudian berganti nama H. Nur Hadi (Pendiri Pondok Pesantren An-Nuriyah Kebunsari).

Oleh masyarakat NU Kebunsari beliau ditunjuk sebagai ketua ranting Kebunsari Malang. Surat tanah Madrasah Isamiyah Kebunsari diserahkan dan dipegang oleh beliau. Sesedahnya menjadi saudagar sapi beliau beralih profesi menjadi pengusaha dan pengrajin kayu jati yang mengalami kemajuan pesat, sehingga banyak kebun-kebun salak di wilayah Kebunsari dibeli oleh Bapak H. Nur Hadi.

Bapak H. Nur Hadi bersama masyarakat merenofasi gedung Madrasah Islamiyah dengan diganti kayu jati semua. Dengan kedermawanan beliau melarang memungut biaya dari wali murid (murid dibebaskan tidak membayar).

Guru-guru didatangkan dari luar Kebunsari dan nafkah guru-guru tersebut ditanggung oleh Bapak H. Nur Hadi sendiri. Suatu hari Bapak H. Abdul Manaf dari Lowokdoro (TNI AD pangkat Letnan) sering berkunjung ke rumah Bapak H. Nur Hadi. Selanjutnya beliau Bapak H. Abdul Manaf ikut memikirkan kemajuan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Kebunsari.

4. BERDIRINYA TK MUSLIMAT NU 17 NUR ROHMAT

Dengan berjalannya waktu, berdirilah TK Nur Rochmat yang di prakarsai oleh Muslimat NU Kebunsari dibawah kepemimpinan Ibu Hj. Nyai Rochmah Nur. Karena perjuangan beliau TK tersebut dinamakan “TK Nur Rochmat Muslimat NU 17”. Semula TK tersebut berkedudukan dan terletak di pondok Pesantren Nurul Ulum Kebunsari Malang. Karena perkembangan Pondok Pesantren Nurul Ulum yang semakin berkembang disisi lain murid TK juga berkembang. Akhirnya TK Nur Rochmat di pindahkan ke lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah. Oleh Bapak H. Nur Hadi dibangunkan gedung yang terletak disebelah utara MI Islamiyah yang membujur dari barat ke timur.

5.  BERDIRINYA SMP AL-HIDAYAH KEBONSARI MALANG

Suatu saat para tokoh masyarakat datang dan silaturrahmi kepada Bapak H. Nur Hadi dan Bapak H. Nur Manaf, diantara tokoh-tokoh tersebut adalah:

  • Bpk. Mochtar Data Kebonsari
  • Bpk. Sholichin Mahfudz Kebunagung
  • Bpk. H. Anshori Jember
  • Bpk. A. Shiddiq Data Kebonsari
  • Bpk. M. Basuni (TNI AD) Alm. Kebonsari
  • Ibu Suhartini Kebonsari

Mereka memberitahukan bahwa di Kebunagung Kec. Pakisaji Kab. Malang akan didirikan pendidikan SMP Kristen Pamerdi yang akan menempati bekas gedung Serikat Buruh PKI PG Kebunagung yang berlokasi di sebelah lapangan sepakbola PG Kebunagung. Kabar tersebut disambut baik dan penuh antusias oleh beliau berdua (Bpk. H. Nur Hadi dan Bpk. H. Abdul Manaf). Beliau berdua mengatakan “Kalau begitu segera dirikan!”, sela Bapak Muchtar Data saat itu “tempatnya dimana?”. Kemudian Bapak H. Nur Hadi memberikan jawaban “di gedung MI Islamiyah”. Untuk waktu nya pagi di gunakan MI dan siang hari di gunakan SMP.

Melalui beberapa musyawarah disetujuilah SMP berdiri. Tentang nama SMP beberapa usulan namun yang disetujui adalah dari usulan Bapak Basuni yaitu “SMP AL-HIDAYAH”. Adapun tokoh-tokoh berdirinya SMP Al-Hidayah antara lain:

  • Bpk. H. Nur Hadi Alm. Kebunsari
  • Bpk. H. Abdul Manaf, Lowokdoro Kebunsari
  • Bpk. Muchtar Data Kebunsari
  • Bpk. Sholichin Mahfudz Kebunagung
  • Bpk. M. Basuni (TNI AD) Alm. Kebunsari
  • Bpk. H. Anshori Alm. Jember
  • Bpk. Imam Bukhari Alm. Kebunsari
  • Bpk. H.A. Shiddiq Data Kebunsari
  • Ibu Suharnini S.Ag. Kebunsari
  • Masrur Kebunsari

Akhirnya berdirilah SMP Al-Hidayah yang berhaluan Ahlusunnah waljama’ah.

Di kebosari Malang, hadir Bpk. H. Ustadz Nur Salim Mafa menantu Bpk. H. M Nur Rowi Alm. Yang mempunyai ide mendirikan panti Panti Asuhan Nurul Muttaqin, pendirinya adalah :

  1. Ust. H. Nur Salim mafa, Kebonsari
  2. Imam Bukhori (Pag Pos) Alm. Kebonsari
  3. M. Chudhori Data, Alm. Kebonsari

Bpk. Ust. Nur Salim Mafa dan Bpk. Imam Bukhori mulai ikut serta memajukan pndidikan islam di Kebonsari.

Atas jasa berdua dengan cara yang bijaksana surat tanah madrasah berhasil diserahkan oleh Bpk. H. Nur Salim Mafa dan Bpk. Imam Bukhori diurus menjadi Sertifikat Hak Milik Sah Tanah Madrasah untuk Yayasan Pendidikan Islam Ma’arif Kebonsari Malang.

Ditengah-tengah kesibukan memikirkan kemajuan pendidikan TK, MI Islamiyah, dan SMP Al-Hidayah istri tercinta Bpk. Nur Hadi, Ibu Badi’ah wafat (semoga amalnya diterima oleh Allah amin).

Kiranya tidak terlalu lama Bpk. Nur Hadi menikah lagi.

Dengan perantara Ibu Hj. Nyai Rochma Nur, Bpk. H. Abdul Manaf, Bpk. H. Nur Hadi mendapat istri baru bernama Nur Mubayyanah, putri dari Bapak Abdul Djalil Ploso Jombang, seorang khafidhoh santri wati Nyai Hj. Diah Tulung Agung.

Nama-nama kepala Madrasah/sekolah yang perna menjabat di TK Nur Rochmat, MI Islamiyah, dan SMP al-Hidayah:

TK Nur Rochmat Kebunsari

  1. Ibu Cholifah Hasyim (Kendalpayak)
  2. Ibu Cholifah Markam (Kebunsari)
  3. Ibu Nur (Sukun Malang)
  4. Ibu Muhaiminah, S.Pd (Kebunsari)
  5. Ibu Lilik Farida, S.Pd (Kebunsari)

MI Islamiyah Kebunsari Malang

  1. Abu Hasan Rois Alm. (Kebunsari)
  2. Abdullah Hasan (Mergosono)
  3. Ust. Ahmad Thohir (kebunsari)
  4. H Mahmud Zubairi, S.Ag (Pakisaji)
  5. Sunarto, S.Pd (Bandungrejosari)
  6. Widiarno, S.Pd (Kebunsari)
  7. Yopi Setiawan, S.S (Kedungkandang Malang) 2019 – sekarang

SMP Al-Hidayah Malang

  1. Drs. Muchtar Data (Kebunsari)
  2. Drs.Sholichin Mahfudz (Kebonagung)
  3. Drs. Achmad Shiddik Data (Kebunsari)
  4. M. Fatkhur Rochman, S.Pd (Malang) 2019 – sekarang

Demikian informasi singkat sejarah perkembangan Pendidikan Islam di Kebonsari Malang yang dapat saya sampaikan mudah mudahan ada benarnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan keliru, salah dan kurang. Dalam hal ini saya mohon untuk mencari sumber – sumber lain yang benar.

Dengan harapan mudah – mudahan ada benarnya untuk dijadikan catatan sejarah. Amin.

Malang, 25 September 2020

Hormat saya,

 

H.Ahmad Siddiq Data